Sabtu, 28 November 2015

VENUS #5

Pelatihan atau training Pencerah Nusantara angkatan ke-3 terpusat di Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) Taman Mini Indonesia Indah. Di sana memang ada tempat khusus yang memang biasa digunakan untuk pelatihan atau pertemuan. Lengkap dengan bangsal untuk menginap para peserta.





Segera saja saya dan Liska mencari panitia. Bertemu dengan salah seorang yang akhirnya kami kenal namanya Kak Adi, mengarahkan kami untuk diantar ke kamar. Ruangan kamar yang dipakai untuk peserta pelatihan Pencerah Nusantara 3 ada 3 ruang. Satu ruangan kamar untuk laki-laki, dua ruangan yang lebih luas untuk peserta perempuan. Di masing-masing pintunya sudah tertempel nama-nama penghuni kamar dan pengelompokan tim berdasarkan penempatan.
Oh ya! Tentang tim. Saat pengumuman hasil seleksi via email, kami hanya tau secara personal bahwa kami lolos. Kami tau akan dikirim dalam satu tim listas profesi, namun kami belum tau siapa saja member tim yang lain. Satu yang saya tau, bahwa mbak Ineke kenalan saya juga lolos seleksi dan penempatannya sama dengan saya. Tapi di chatting terakhir, belum jelas apakah mbak Ineke jadi berangkat.
Maka, seketika itu terjawablah pertanyaan tentang tim. Saya baca deretan nama-nama di setiap tim penempatan. Mentawai, Karawang, Tosari, Berau, Ende, Lindu, dan Ogotua. Yang terakhir, adalah tempat penugasan saya. Ada nama-nama di sana: I Gusti Lanang Andi Suharibawa, Rizkiyani Istifada, Mazidatul Faizah, nama saya sendiri, dan hey...ada nama baru: Siska Verawati. Satu nama sudah tidak asing lagi. Ternyata dokter di tim saya adalah dr.Lanang, dari almamater sendiri, Pendidikan Dokter FK Brawijaya angkatan 2007. Berarti saya dapat menyimpulkan perawat kami adalah Rizkiyani Istifada (yang di daftar nama satu kamar dengan saya), dan bidan kami Mazidatul Faizah. Siska Verawati? Masih menanti pertemuan dengannya...
Jadi rupanya karena satu dan lain hal, mbak Ineke mengkonfirmasi pengunduran dirinya dari Pencerah Nusantara. Seketika saya paham maka ada sedikit perombakan dalam tim saya.
Kembali ke kamar. Dari dua kamar untuk peserta perempuan, saya dan Liska di ruangan kamar yang sama. Masing-masing kamar ini diberi nama. Kamar kami namanya Venus. Kami berdua penghuni pertama Venus rupanya. Belum ada yang datang sebelum kami. Mana kami tahu waktu itu di kamar sebelah sudah berpenghuni. Hehe...
Ruang kamar venus berisi 12 bed yang berjajar di kanan kiri, menyisakan space di tengah untuk jalan. Nuansa sprei biru mendominasi warna. Ada satu televisi di ujung tengah ruangan, merapat ke dinding. Ada 2 lemari kayu (yang segera saja salah satunya dipenuhi baju-baju Liska. Saya takjub dengan kemampuan packing Liska. Dari kopernya cukup memenuhi 2 baris lemari kayu). Juga ada 2 AC, 2 kamar mandi. Sip! Masing-masing kami sudah memilih bed yang mana yang kami tempati. Saya ambil bed pertama sisi kanan yang dekat lemari kayu kedua, Liska ambil posisi di seberang saya (nantinya saya pindah), bed pertama di sisi kiri.
Beberes dan bebersih seperlunya. Dan istirahat sejenak, sebelum kami keluar berkeliling TMII sejenak. Kami sedang di TMII saudara! Jangan lewatkan waktu jalan-jalan. Pelatihan baru dimulai besok. Sebelum kami keluar, sudah datang satu lagi penghuni Venus. Happy namanya, penempatan Karawang. Lulusan kesehatan masyarakat Universitas Udayana. Asli Banyuwangi tapi sudah lama tinggal di Bali. Baru datang dari perjalanan jauh, pasti masih capek, maka kami berpamitan saja mau jalan-jalan dulu di sekitar MLEB.
Baru keluar kamar, satu kepala muncul dari kamar sebelah. Eh, ternyata benar kamar sebelah sudah ada penghuninya. Namanya Mala penempatan Mentawai sama dengan Liska, dia bilang baru ada beberapa orang yang menghuni kamar perempuan satunya, aduh saya lupa namanya. Lalu kami pamit mau jalan-jalan dulu.
MLEB termasuk bangunan di TMII yang lokasinya di bagian belakang, agak jauh dari pusat-pusat wahana TMII yang ramai pengunjung. Walaupun di belakang, tapi bangunan MLEB dengan kubah merahnya yang mencolok akan mudah dikenali. Cukup tenang berada di sini. Mungkin juga lepas dari musim liburan, jadi pengunjung di MLEB tidak seramai wahana lain. Ada beberapa ruangan di MLEB yang memang kalau dilihat cocok sebagai lokasi pelatihan. Panitia pelatihan menempati rumah yang sebenarnya adalah bagian dari MLEB juga, sebuah model rumah energi. Ada hamparan rumput hijau dengan tanaman dan pohon yang membuat asri. Ada lapangan serbaguna yang nantinya jadi pusat aktivitas olah raga kami di pagi hari. Ada area bermain anak-anak lengkap dengan ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan merry go round. Yang menarik, ada fasilitas gym sederhana yang kalau buat saya, sama saja sih gunanya dengan mainan anak-anak di seberangnya. Haha... bukan mental nge-gym.
Keluar dari MLEB, tepat di depannya ada jalur kereta gantung tinggi. Saya dan Liska belok ke kiri menyusuri jalan. Di dekat MLEB ada Taman Tionghoa yang indah. Segera saja jadi area foto-foto kami sampai jauh ke dalam. Puas foto di Taman Tionghoa, kami lanjut ke Museum Pos. Ada kantor pos betulan juga di sana. Menghabiskan waktu sejenak, sebelum akhirnya mulai petang dan kami kembali ke MLEB.






Kembali ke Venus, belum banyak penambahan orang. Lelah, saya dan Liska beristirahat dulu. Sebelumnya, saya memutuskan pindah bed ke ujung ruangan dekat televisi saja. Posisinya lebih strategis. Dekat colokan listrik, tepat di bawah AC jadi tidak terlalu kena angin AC, dan masih ada space antara bed dan dinding, jadi saya bisa di mana saya bisa meletakkan barang-barang tanpa terlalu memenuhi jalan. Saya belum bertemu satu pun teman setim saya.
Semakin malam, rupanya sudah semakin banyak teman-teman yang datang. Segera saja kamar Venus ini ramai. Halimah, mbak Mega sudah datang. Yup! Mbak Mega akhirnya masuk menggantikan peserta yang mengundurkan diri. Halimah mengambil tempat pilihan pertama saya, mbak Mega mengambil tempat berjarak 1 bed dengan Liska di sisi kiri. Beberapa teman baru yang sekamar ada Ida (Siti Khumaidah, asli Batang Jawa Tengah, penempatan Tosari, menghuni bed di sebelah Happy), mbak Yunita (penempatan Lindu, ambil bed di sebelah saya yang nantinya beberapa kali akan saya jajah..haha), kemudian datang 2 orang perawat dari UI. Orang Jakarta, jadi mereka bisa ke MLEB kapan saja sebenarnya. Rona (penempatan Tosari) dan Nahla (perawat lulusan UI yang asli Jambi), segera mereka mengisi bed yang masih tersedia. Rona di sebelah mbak Yunita, segera menata barangnya dari koper hijau besar. Nahla di antara Liska dan mbak Mega. Venus sudah bertemu 9 penghuninya, masih ada 3 bed tersisa. Masih saja teman setim saya belum datang, belum juga bertemu teman setim yang lain. Memang saya belum keluar kamar lagi.
Lepas maghrib saya keluar kamar, mencoba bertegur sapa dan berkenalan dengan penghuni kamar sebelah. Ada barisan kursi di dekat kamar kami menginap. Di sana terjadi ajang sosialisasi cepat antar Pencerah baru ini. Lalu itu dia...dr.Lanang yang sudah tidak asing lagi. Dengan tubuh tinggi besarnya pasti mudah dikenali. Lalu saya akhirnya bertemu dengan Mazidatul Faizah, bidan kami yang panggilannya Zizi, yang ternyata orang Surabaya. Menyusul Siska, akhirnya bertemu juga, lulusan kesehatan masyarakat USU. Orang batak, lahir Jakarta, kuliah di Medan, orang tua di Pekanbaru. Masih satu lagi...mana member tim yang katanya bernama Rizkiyani Istifada ini...
Dan ternyata dia datang lepas Isya’, terpaksa sampai malam karena terjebak sedikit macet di jalanan ibu kota. Rizkiyani Istifada, dipanggil Isti, perawat cantik tinggi kurus langsing (kutilang) lulusan UI. Dialah rupanya perawat di tim kami. Menempati bed di antara Ida dan mbak Mega, beberes seperlunya, lalu segera beristirahat. Tidur. Hari sudah malam. Masih ada 2 bed tersisa menunggu penghuninya.
Tengah malam, sayup-sayup saat mata sudah terlelap saya mendengar pintu diketuk. Setelah terbuka, ternyata datang satu lagi penghuni Venus buru-buru menempati bed di sebelah Halimah. Tak kuasa untuk menyambut, mata saya kembali terpejam. Penghuni Venus sudah lengkap, dengan satu bed memang kosong.


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar