Kamis, 12 Januari 2012

MENGENANG WATUGEDHE

Nama kerennya : BIGSTONE (big=besar=gedhe, stone=batu=watu)
Nama jadi-jadian bikinan manusia-manusia yang punya nama Anik, Bunchu [yang masi memperjuangkan minta dipanggil Annisaa, ‘S’-nya SATU yg DUA tuh ‘N’ ma ‘A’-nya], Upick [aku], Hiephi, Melia, Ineke, n ga ketinggalan si ketua tim yang lebih sering merasa ter-bully : Hanif.
Trus apa pentingnya BIGSTONE ini?? Apa pula hubungannya ma Seven Fighter itu?? [rada geli nih bikin istilah Seven Fighter. Lha mau dinamai Tujuh Kurcaci kog ya jelek banget, Tujuh Bidadari kog ada ‘bidadara’-nya. Haha…]. Maka, di tulisan ini bakal muncul istilah laen kayak: Bigstoner, nak2 bigstone, atau Stoners.


Bermula dari satu jarkom di suatu malam di bulan Oktober 2011. Isinya kurang lebih tentang pemberitahuan esok harinya akan ada pengarahan dari dosen buat mahasiswa Gizi semester 7 bin angkatan 2008 tentang INTERMONEV COMMUNITY 2 [makanan apa pula itu??], yang dulunya ssiii…istilahnya PIPPG (Perencanaan Implementasi Program Pelayanan Gizi). Intinya ICOM 2 itu adalah mata kuliah wajib semester 7 yang kegiatannya kuliah lapang, ke desa, ketemu langsung dengan masyarakat. Jadi kalo dari semester 1-6 dah muntah-muntah tuh makan teori-teori, debat sana-sini sama temen sendiri [pas PBL],ato malah sama dosen? Haha. Ini saatnya ketahanan anda DIUJI [lebaY]. Diuji, bisakah yang ngaku mahasiswa ini gag ngomong doang, tapi langsung praktek bagaimana menangani realita berbagai macam permasalahan gizi komunitas yang ternyata…kompleks, referensi penanganannya gag cukup hanya dari log book, textbook, atau jurnal nasional/internasional dari terbitan manapun!!


Itu tuh…masyarakat banyak! Itu tuh…subyek-subyek hidup, sumber pembelajaran yang gag bakal surut! Itu tuh…yang jadi tanggung jawab ahli gizi Indonesia sehari setelah yudisium, setelah wisuda!


Singkat cerita…dengan mata yang udah kriyip-kriyip tinggal 5 watt cz jarkom reminder-nya dateng dah lumayan malem [biz isya si sbenernya, tapi aku dah terlanjur capek ‘en dah merem2 waktu itu]…akhirnya…keesokan harinya…entah kenapa aku kayak gag sadar kalo hari itu musti ngampus!! PARAH.


Yahh…akhirnya dateng waktu forum dah bubar. Untungnya masi ada Hiephi yang masi sabar menungguku T_T ~terharuu~
Dengan sabarnya juga menerangkan kembali pengumuman-pengumuman dari sang dosen tercinta. Pengumuman itu antara lain soal: pembagian kelompok.


Waktu tau sekelompok ma orang-orang itu…
Ekspresi pertama : ooo…kelompoknya kayak PBL? Okelah…paling ngga dah tau gimana gelagatnya…haha [dan tampaknya semakin terkuak selama perjalanan ICOM 2 ini]. tapii…dikurang Nike n Ayu Intan. [dengan menghilangnya mereka berdua dari kelompok ini…jadi gag ada yang kalem di kelompok ini!!! MALAPETAKA]
Ekspresi kedua : kog tetep-tetep aja sih? ni karena dosennya kurang kreatip ato karena dah gag mungkin diacak lagi? [cz kuliah di gizi dah sering acak2 kelompok, tiap matkul beda kelompok, kadang mpe lupa sapa kelompoknya]...atau…ada alasan lain yang sulit untuk dijelaskan [hwadah…opo ae…]
Ekspresi akhir : husnudzan pada Allah…semua takdir Allah ada hikmahnya. Alhamdulillah…[dan…di akhir perjalanan ICOM 2 ini akan terkuak segala hikmah ituu~]


Dan jadilah kami bertujuh jadi satu tim dan diLempar ke medan yang belum dikenal…bernama WATUGEDHE d’BiGSTONe.


Awalnya..
Senang sekali waktu pertama datang ke desa itu dan langsung disambut baik oleh perangkat desa, sampek dibeliin Bakso Tumapel sebelah balai desa. Lumayan nih…Alhamdulillah…rejeki siang bolong, belum makan siang juga setelah dari pagi mpe dhuhur trial kuesioner di Pagentan. Bakso ini juga yang nantinya jadi penyelamat saat perut nak2 bigstone meraung minta diisi atau diLanda kebosanan makan nasi. Terima kasih buat Bpk Kades yang walo dah sepuh tetep baik hati, yang dengan gaya khasnya menerima kami dan sempat bikin kita bingung “Ini…beneran cuma gini doang kata sambutannya? Lha teruuuss???”. Terima kasih buat Bpk KaUr umum & Bpk2 kamituwo semua yang jadi artis mendadak cz harus kami berondong dengan segala macam pertanyaan yang mungkin beberapa ada juga yang gag penting buat ditanyain =_=. Buat bu bidan juga…yang cuantik buangeet…terima kasih di sela-sela istirahat siangnya…di siang bolong itu…bersedia kami temui.
Hari pertama di desa itu dilanjutkan dengan acara jelajah desa en cari rumah yang mau menampung kami [maklum…selama kurang lebih 1,5 bulan akan jadi orang telantar yang dilempar dari kampus untuk tugas mulia…ceilleee]. Perjalanan hari pertama diakhiri saat kost-an dah didapat [dengan segala dilematika yang ada tentunya…haha], dan setelah tau di mana dusun Boro berada [dusun terjauuuhh…dari pusat Watugedhe].


Beberapa hari kemudian..
Resmilah kami pindahan ke bigstone dan memulai misi pertama : BASELINE SURVEY dengan target 210 KK dengan 7 kelompok sasaran. Banyak cerita yang terserak di masing2 memori kami para bigstoner selama 5 hari penggalian data ini. Mulai dari dapet cerita cuma-cuma tentang berbagai sejarah di Watugedhe, dijamu makanan-minuman sama si tuan rumah, kalo beruntung juga dibawain apaa..gitu suruh bawa pulang [ini yang bikin seneng! di tengah-tengah kelelahan yang tak terperi berjalan menyusuri desa di teriknya siang], ketemu responden dengan jawaban2 yg nyleneh atau dengan tanggapan yang ‘menantang’ atau bikin nge-blank, atau malah ditolak [dari cara yang konservatif hingga radikal] yang berujung pada gag nyampek target harian. Dan buatku…selain soal serunya jalan-jalan di desa waktu baseline survey ini, mimisan di awal misi [karena kecapekan, ato banyak pikiran] atau pengalaman-pengalaman lain seperti yang disebut di kalimat sebelumnya…ada lagi satu pengalaman yang berhasil buat aku harus pulang naek motor ke kost-an bawa alat2 anthropometri lengkap, dah ba’da maghrib, gelap, lewat jalan kecil di pinggir tegalan, sepi, menyusuri jembatan di atas sungai dari Boro, dusun terjauuuh di Watugedhe….sendiri! Terima kasih saya ucapkan untuk oknum yang sukses bikin aku uji nyali malam itu. Fiuh…gag eLing konco, maen tinggal ae.untung jalannya dah bukan makadam lagi.


Setelah baseline..
Kegiatan berikutnya ngolah data yang seru juga tuh. Pernah sampai harus begadang karena suatu INSIDEN KUESIONER padahal lusanya sudah harus presentasi di lokakarya kecamatan. Alhasil karena begadang itu…stoners sempat teler n balas dendam buat tidur di hari berikutnya. Sempat diwarnai juga oleh INSIDEN KAMAR MANDI yang melanda Anik dan Hiephi. However, Alhamdulillah pekerjaan olah data bisa selesai dengan sebaik-baiknya, tak lupa thanks for our beloved supervisor: Bu Widya.


Cerita terus berlanjut…
Sesuai prosesnya, setelah assessment dan diagnosis…kegiatan selanjutnya adalah implementasi intervensi. Ketemu berbagai macam karakter orang, dari yang lemah lembut, baik hati, suka menolong rajin menabung sampai yang tingkat percaya dirinya tinggi alias kepedean. Ketemu juga sama adek2 PAUD sampek TK yang imut bin amit [wajahnya imut, tingkahnya amit…aktif bangeettt. rupanya ibu-ibu sudah sangat peduli pada perkembangan anak-anaknya. Ini sekaligus apresiasi tingkat tinggi buat ibu-ibu muda yang punya anak seusia itu, juga buat guru2  PAUD-TK yang SUPER SABAR], ketemu adek2 bayi-balita n ibu2nya, ibu kader, karang taruna, ibu-ibu pengajian, ibu-ibu PKK, ibu-ibu hamil yang antusias banget waktu ikut senam hamil, ketemu juga ma remaja2 usia SMP-SMA dan semua gurunya yang sangat amat kooperatif, bahkan ada juga yang beruntung harus berurusan dengan aparat berseragam. Terima kasih sudah mengijinkan kami untuk belajar.
Saat intervensi ini adalah saat-saat yang paling ‘menantang’ selama ICOM 2. Pernah karena jadwal intervensi yang waktu itu adalah penyuluhan di pengajian, stoners sempat ngrelain deh tuh kesempatan nonton live final sepak bola ASEAN GAMES yang waktu itu Indonesia lawan Malaysia. Tapi untungnya penyuluhan berlangsung lancar, seneng banget waktu ibu-ibu antusias nanya, kita dikasi bubur mutiara juga yang jadi konsumsi pengajian, pulangnya masih dibawain mie instan pula. Alhamdulillah. Ternyata pengajiannnya cepet, so…segera setelah pamitan kita cewek2 langsung tancap gas balik ke basecamp, gag peduli deh tuh mau bonceng 2 atw cenglu. Akhirnya kesampaian juga nonton final bola, yah walopun Indonesia belum menang, tapi dah puas tereak2. Haha…
Pernah sport jantung sejenak waktu pagi buta baca sms dari kader yang mengabarkan suatu hil yang mustahal, tapi toh terjadi juga. Yang bikin pagi harinya sukses bikin bigstoner fighter puter otak sedalam2nya, merapatkan barisan [wadough…bahasaku lebay], dan cari solusi pemecahan masalah. Sampai saat ini…hanya stoners yang tau detil hari-hari itu.
Dan di balik itu semua…stoners masih punya waktu untuk refreshing di sela kesibukan dengan nobar! Eksklusif pake LCD proyektor pula. Asseeeekkk….^^,


Dan kami sudah melewatinya…
Dengan suka-dukanya…kebanyakan suka sih. gimana gag seneng kalo slama di desa makan bisa terjamin, so status gizi juga naik. Haha…dapet pelajaran gratis pula soal politik & sosial. Tapi gag sedikit juga sebel-susahnya karena suatu dan lain hal…


Terima kasih…arigatou…danke…merci…matur nuwun…buat…


Bapak Hendro n Bu Heni ortu kita tercinta dari Watugedhe…bapak-ibu kost yang baek banget yang sampek akhirnya rela tipinya dikeluarin dari kamar cz ni anak2 pengen liat kotak yang bisa nyala n ada gambarnya buat nonton BOLA! Juga adek2 angkat kita si Gita cantik n Manda-chan yang mempopulerkan jargon : “yyaa mbak…yyaa…”




Bunchu...[Annisaa Puspasari Nuralam]
yang slalu ngingetin kita harus makan banyak, tidur cukup, minum vitamin IPI biar sehat, ada tenaga, biar gag gampang sakit, jadi bisa kerja sebaik-baiknya.




Anik…[Anik Budiany]
Mbak sekretaris yang mengajarkan kita untuk selalu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. jangan lupa menyapa bapak ojek yang dah apal ma kita, slalu ngabsen kita. juga ibu gorengan istri bapak ojek yang setiap hari sudah setia menanti kita dengan ketela, pisang, weci, tahu brontak, dan aneka gorengan lainnya…bu degan dan bapak degan juga, yang dengan degannya akan mengobati rasa haus di siang hari bolong, biasanya setelah jajan bakso tumapel. Sampek sekarang aku masi suka lupa nama ibu2 bapak2 ini…



Ineke…[Ineke Marita Oktaviana]
yang dengan adanya si unnie yang satu ini maka makanan sehari akan terjamin…tugas piket rumah akan terlaksana dengan baik oleh cecunguk-cecunguk yang kadang seneng kalo gag kebagian tugas piket. Aku pisan. ^_^v



Hanif…[Hanif Alamudin Manshur]
Si pak ketua ADUH REEKK yang kalo dah ngomong kata nyebelin itu…TIDAAAK banget. Yang suka geje ganti tulisan JARKOM jadi GARCOM. Yang slalu fokus supaya tugas bisa selesai dengan indahnya. Yang rela tidur sendirian di luar kamar [ya iyaalaah…sampek berani masuk kamar? KEPLAK!]. Awas jangan ngeluarin that AD** RE*K word di sembarang tempat! Penebah masih bisa malayang, or…even the worse may be!


Hiephi…[Hiya Alfi Rahmah]
Bu bendum yang kadang suka bikin wajah bingung. Tapi begitu idenya keluar…or dah ga sabar lagi soal sesuatu yang rada urgent, buat aku perlu ambil ancang2 back up kaki ke depan, samping, belakang --> opo se maksude??
Yang telaten banget bungkus2 souvenir, and temen belanja yg asik.



Melia…[Melia Puspita Sari]
Melia d’buffer. Sering jadi penengah saat keadaan…ibarat kalo di wayang tu dah nyampe ke goro-goro…ke klimaks. Si unnie yang di hari2 akhir di desa smakin sering begadang…ngapain kamu, Mel?






daan....Upick [Endah Retno Palupi]
That's me.^_^
Yang selalu bersyukur dipertemukan dengan orang-orang luar biasa dalam hidupku. Orang-orang yang dengan caranya sendiri memberikan pelajaran untukku. Termasuk Watugedhe dan Bigstoners.



Kesimpulan dari ini semua adalah…BIGSTONE…sesuatu banget ya…Alhamdulillah…

Afwan jiddan…


Senin, 09 Januari 2012

Surat ustz,Yoyoh Yusroh untuk Anaknya

Tulisan berikut saya kopi dari sebuah milis, ditulis almarhumah Yoyoh  Yusroh, yang beberapa hari lalu, biografinya sempat saya baca, begitu sederhana namun sangat menggetarkan hati, menggugah jiwa...., semoga Allah memperbanyak bumi ini dengan jiwa-jiwa teladan seperti beliau...amin


Mari menyelam bersama di sini:

Nasihat Seorang Arab kepada Putranya (Ukhti Nayifah Uwaimir)

Wahai putraku...
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia...
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara

Hati-hati dengan isu... jangan percayai setiap yang dikatakan,
jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh...
hadapi dengan berbuat baik kepadanya...
tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih.

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama... dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap... penampilan lahiriahnya akan luntur dan jati dirinya akan tersingkap! Dan "bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlak dan tabiat".

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran... atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk... bergembiralah... sebab mereka sebenarnya sedang berkata: "Engkau orang yang sukses dan berpengaruh," sebab, anjing yang mati tidak akan ditendang, dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai putraku...
Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah... dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai putraku agar bisa bangun lebih awal... sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rezeki ALLAH yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadamu kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar
Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!

Akan aku ajak engkau ke sarang singa... akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!
Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi!
Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar... dan perutnya melilit-lilit... jangan mencuri jerih payah orang lain... sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon... agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon mengubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada... agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak... dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik... banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian... dan berlindung di balik alasan "ingin berbuat baik".

Wahai putraku...
Biasakan engkau bersyukur kepada ALLAH!
Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepadaNYA bahwa engkau dapat berjalan, mendengar, dan melihat!
Bersyukurlah kepada ALLAH, dan syukuri pula manusia...
sebab ALLAH SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur
Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai putraku... ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan... namun jujur lebih berakhlak bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai putraku...
Persiapkan alternatif untuk segala urusan... agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan segala peluang... sebab peluang yang datang sekarang... bisa jadi tidak akan berulang!

Jangan berkeluh kesah... aku harap engkau optimis... siap menghadapi kehidupan...
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah... jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya...
Sebab dia tidak menciptakan dirinya... dan saat engkau menghina orang lain, pada hakikatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa.

Jangan membuka aib orang, sebab ALLAH akan membuka aibmu di rumahmu... sebab ALLAH-lah Dzat yang menutupi dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzalimi siapapun... dan jika engkau hendak menzalimi dan engkau merasa mampu menzalimi, ingatlah bahwa ALLAH SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim... engkau akan terheran-heran... bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!
Jangan mendapat dalam perdebatan...
Kedua pihak merugi.

Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita... semua kita kalah... baik yang merasa menang dan yang merasa belum menang!
Jangan monopoli pendapat... yang bagus adalah engkau memengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang... dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar... tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai putraku...
Engkau dapat mengubah keyakinan orang... dan engkau menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi... namun, dengan senyumanmu... dan kosakatamu yang lembut... dengan keduanya, engaku dapat menyihir!
Oleh karena itu, tersenyumlah...
Mahasuci ALLAH yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!

Di Cina... jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai...
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman...
dengan cepat...
terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya.

Jika orang meragukanmu, bela dirimu... jelaskan... dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan... jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!

Wahai putraku... jauhkan dirimu dari hal ini... aku sangat tidak suka kalua melihatmu seperti ini!

Jangan bersedih wahai putraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan... sehingga ALLAH melihat kita... adakah kita bersabar?
Karena itu... santai saja... jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat...
"Jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan!"

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu...
sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!
Tataplah hari esok... persiapkan diri... dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!

Jadilah orang yang mulia... berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu...
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar...
hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

Yoyoh Yusroh (Almh)
Komisi I DPR RI




"Tidak Semua Orang Bisa Membuat KEBIJAKAN, tapi Setiap Orang Bisa Berbuat KEBAJIKAN"