Jumat, 23 September 2011

(se)AKAR

Bicara Sendiri. Romantis. Jauhi Saya. Tahan Ngantuk. Uang Stable. Yang Penting Ilmu. Otak Jenius. Gaya Misterius. Fokus ke Dalam. Orientasi Belajar. Overdosis Berpikir. Serius. Image Menyeramkan. Kerja Sains dan Seniman. Saat memilih Tegas dan Kaku. Nada Suara Rendah-Monoton. Dasar Tertutup. Berpikir Teliti. Ikuti Aturan. Bahagia Berpikir. Jika Guru, Mengajarkan. Jika Sok, Sok Intelek. Sinergi Serius. Kesan Sinis.

Jumat, 09 September 2011

Hanya karena saya tak mengerti...maka saya bertanya


saya tau ini saya
saya hanya punya pemikiran sendiri
jangan dipikir bila saya diam berarti tidak melakukan apa-apa
diam itu karena saya sudah lelah
lelah dengannya
yang tidak mendewasakan
yang tidak menaikkan

sulit
sulit saya menerjemahkan apa maunya
perkataannya bagai duri
duri yang menancap lalu tinggal
lalu datang lagi

tidak ingin
saya tak hendak membencinya
ingin saya yakin bahwa itu hanya karena kesalahpahaman
ingin saya yakin bahwa itu karenanya tidak tahu
nilai-nilai hikmah, nilai-nilai kelembutan hati
berbaik sangka, mencari solusi

bukan hanya memprotes
bukan hanya membuka luka
bukan hanya mengungkit
apa yang dicari?
mengapa banyak sekali yang dituntut?
ingin saya paksa diri mendoa semoganya tercahaya oleh hidayah
mengapa yang dipermasalahkan hanyalah tentang materi
lalu apa sih konsekuensi dari yang diminta itu?
sudah sadarkah?
Karena saya sebenarnya juga samar

aku sedih
aku sedih melihatnya

saya hanya ingin bilang
bahwa ada nilai-nilai
nilai kita yang lebih muda menghormati

Rabu, 07 September 2011

TAK SEKEDAR HIJAB HATI

notes ini saya copas dari asalnya untuk saudariku yang kucintai karena Allah, untuk memantabkan hati...semoga istiqamah ^_^




ADA seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab

”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ”
Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam. Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman.
Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.Ia tak sendiri.Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaikum,saudariku….”
“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”
“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”
Wanita itu tersenyum lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”
“Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.
Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.
“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu
“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat
“ Tunggu..tunggu aku..” dia berlari namun tetap tertinggal

Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak
“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan ?”
“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.
“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu
Berkata “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku ?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata
”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
(Sumber: Wanita Muslimah)

INTERNATIONAL HIJAB SOLIDARITY DAY (IHSD) _4 September

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)



Bagi yang masih mengejar hidayah...semoga disegerakan :)