Minggu, 22 Juli 2012

Salim A. Fillah dan Buku-Bukunya


Curriculum Vitae
Nama : Salim A. Fillah
Tempat Tangal Lahir : Yogyakarta, 21 Maret 1984
Alamat : Jl. Jogokariyan 18, MJ III/547 RT 34 RW X, Mantrijeron, Yogyakarta 55143.
Keluarga Tercinta.
Status: Single, maksudnya isteri baru satu..
Isteri: Dwi Indah Ratnawati, S. Kom.
Anak: Hilma ‘Aqila Mumtaza
Pekerjaan: baca-baca, dengar-dengar, jalan-jalan, lihat-lihat, tulis-tulis..
Hobi: sama dengan pekerjaan..
Motto : Hidupku untuk-Mu, apalagi matiku..
Pendidikan.
SDN Pergiwatu Wetan
SMP N 2 Purworejo
SMA N 1 Yogyakarta
Jur. TE, FT UGM
Prodi Psikologi, FISHUM, UIN Sunan Kalijaga Yk.
Organisasi dan Aktivitas.
Ketua II OSIS SMA N 1 Yogyakarta.
Ketua Komite Da’wah Jaringan Kerja Pelajar Islam
Staf Dept. Pemberdayaan Pelajar LP3M Ash Shohwah.
Staf Biro Da’wah Forum Silaturrahim Remaja Masjid Yogyakarta.
Dept. Pembinaan KSAI Al Uswah.
Biro Pembinaan Kader Muballigh Takmir Masjid Jogokariyan.
Staf Bid. Media Opini DPD PKS Kota Yogyakarta.
Sekretaris DPK Bid. Pembinaan Kader DPW PKS DIY.
Sekretaris Eksekutif LSDM The Youth Muslim.
Presidium LK The Keyboarders.
Pengasuh Program Kajian Pranikah MQ 92,3 FM Yk.
Salim Akhukum Fillah (Salim A. Fillah) dikenal sebagai penulis muda yang cerdas memadukan dalil dengan kisah, norma dengan hikmah, dan membingkainya dalam nuansa sastra yang kental. Ia berani menggunakan kata-katanya sendiri dalam diksi yang tidak dikenal oleh bahasa Indonesia baku, namun justru menjadi kekhasan yang penuh makna. Gaya bertuturnya melompat lincah, meliuk, cepat, kadang mengalun syahdu, dan membuat pembacanya merasa diajak berbicara serta terlibat dengan gagasan-gagasannya.

Kalimat di atas ada di awal salah satu buku beliau. Rupanya diungkapkan oleh pihak penerbit, yang saya aminkan. Salim A. Fillah, saya kenal beliau dari buku-bukunya. Dan saya rasa tidak berlebihan bila saya sebut beliau sebagai guru saya. Iya! Guru saya. Karena saya banyak belajar dan merasakan sensasi “EUREKA” dalam buku-bukunya, dalam gagasannya, dalam penjelasannya, dari kisah-kisahnya. Rasanya semua ekspresi pernah keluar saat membaca buku-bukunya. Tertawa (dari hanya yang meringis sampai ngakak), sedih, dahi berkerut, mata memicing, merasa dijebak (karena gaya penulisan beliau yang kadang membuat kita pembaca menerka-nerka, tapi justru kesimpulannya malah suatu twist dari yg kita pikir), mencelos, tersindir, dan sensasi “EUREKA” itu yang selalu bikin terkesan.
Dan kalimat di paragraf awal tulisan ini, benar-benar saya rasa saat membaca. Gabungan dalil, sirah, sastra, biografi dan pengenalan tokoh, penjelasan ilmu, semuanya dirangkai dengan gaya bahasa dan bercerita yang singkatnya…saya suka. Simpel.

Oke! Saya sudah bilang kalau saya kenal beliau dari buku-bukunya. Sejauh ini sudah ada 7 buku terbitan Pro-U Media (Yogyakarta) yang ia tulis : Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan (2003), Agar Bidadari Cemburu Padamu (2004), Gue Never Die (2005), Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta (2005), Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim(2007), Jalan Cinta Para Pejuang (2008), dan Dalam Dekapan Ukhuwah (2010). Dari 7 buku itu, Alhamdulillah 5 di antaranya sudah sempat saya baca, berikut ini kesan dari 5 buku-buku itu…


Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim
Buku yang menurut urutan terbit jadi buku ke-5
Buku yang seharusnya menjadi buku perdana ust.Salim dan terbitan pertama Pro-U Media
Buku yang sudah dicetak ulang tepat sebulan setelah cetakan pertamanya karena sambutan positif pembaca
Dan kebetulan saya tidak tau apa pun tentang itu, tentang buku ini, tentang ust.Salim, sampai saya beli, duduk, lalu membacanya.. dan..Ini buku ust.Salim pertama yang saya baca.
Saya tulis di halaman 1 buku ini, dengan tangan saya sendiri: “…pelepas lelah, pembuka wawasan, sudut pandang baru pada keyakinan..”
Pelepas lelah
Perlu konsentrasi saat membaca agar bisa menikmatinya, maka jadilah buku ini teman saya di waktu-waktu luang saya, saat saya kumat pingin baca, saat aktivitas harian sudah lewat. Saya bisa merasai semua ekspresi.
Pembuka wawasan
Wawasan dunia-akhirat. Tentang agama, tentang hidup, tentang ilmu sosial, sejarah, juga sastra (banyak ambil kisah novel juga siihh…). Bedanya dari buku lain adalah cara beliau bertutur. Tentang kisah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, beliau berhasil menghadirkan kisah-kisah sirah itu seperti terjadi tepat di depan rumah kita, membawa mereka mendekat. Mengingatkan kembali bahwa manusia-manusia agung itu juga makan, minum, bermuamalah, bertetangga, berdagang, ada yang kalem, ada yang keras, ada yang manja, ada yang teraniaya, suka bercanda, dan persamaan di antara mereka adalah…mereka mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi cinta pada dirinya sendiri, dan tujuan mereka adalah…surga. Subhanallah..
Mengapa soal sahabat yang saya bahas?? Karena saya lama salah sangka, tentang perawakan…. Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Sebelumnya, dalam bayangan saya, seorang Abu Bakar Ash Shiddiq, orang yang dikasihi Nabi itu, orang yang sangat darmawan, yang membela Nabi, yang membenarkan Nabi saat banyak orang meragukan kisah Isra’ Mi’raj-nya…saya bayangkan sebagai orang yang kebapakan, tegas, disegani, tinggi tegap agak gemuk (seperti bapak-bapak gitu lhaa…kan kebanyakan obesitas sentral, di perut). Dan ternyata itu SALAH BESAR!! dan Alhamdulillah dibenarkan, akhirnya saya tahu bahwa seorang Abu Bakar itu…”…begitu kurus sampai sarungnya selalu mengulur ke bawah.”
Waah…dari sini saja sudah kelihatan ada yang terlewat waktu baca sirah atau baca kisah perihidup para sahabat. Ada yang gag beres dengan isi otak saya.
Sudut pandang baru pada keyakinan
BERAAAT!! Semakin ke belakang bahasannya semakin berat. Benar-benar berhasil menata ulang akidah Islam saya. Sensasi “EUREKA” itu tecermin dari kata-kata.. “Ohh…gitu ya?”, “Wah…baru tau nih. Berarti…”
Yang pada akhirnya, gag cukup sekali baca buku ini dan langsung paham. Malah kadang saya baru paham maksudnya setelah benar-benar ada di situasi-kondisi yang mirip. =_=a



Jalan Cinta Para Pejuang dan Dalam Dekapan Ukhuwah
Saya gabung 2 buku ini, karena belinya memang bareng. Hehe..
Keburu kebelet pingin baca, dan dibaca berurutan. Saya rasa timing bacanya tepat!! Mungkin ada kehendak Allah yang membuat saya baca dua buku ini di waktu itu. Singkatnya, saya banyak dapat hikmah tentang hidup. Yang Alhamdulillah sekarang saya sadari membuat saya lebih stabil dan seimbang. Terbukakan mata, kutemukan jawaban…



Agar Bidadari Cemburu Padamu
Buku terbitan ke-2 ini justru jadi buku ke-4 yang saya baca. Masih dengan gaya bahasa yang unik, gag saya temukan di buku lain (sejauh ini). Menambah ilmu-ilmu dan hikmah baru…



Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta
Sumpah saya gag ngebet beli buku ini. Di samping jarang nemu di toko-toko buku Malang, isinya belum urgent untuk dibaca. Tapi akhirnya saya beli juga. Dan beneran! Memang gag semua isinya sudah bisa dibaca. Sampek sekarang belum saya khatamkan baca buku ini. ^_^v

Ni review masing2 buku itu~ http://salimafillah.com/buku/
Dan beliau sudah bercerita tentang perjalanan menulisnya di http://salimafillah.com/tentang-salim-a-fillah/

3 komentar:

  1. Baru baca sebagian. Tp harus dg hikmah dan bijaksana bl ingin disampaikan pd sesama krn derajad keimanan yg berbd. Josss gandosss pokokke. Bergaya dan mengena.

    BalasHapus
  2. ustadz salim punya bahasa yang dapat menghimpun sejarah menjadi cerita yang ciamik, ah kapanlah diri bisa mebulis sebagus itu .. daya ketuk dalam menulis

    BalasHapus