Sabtu, 12 Februari 2011

8 PEGANGAN PEMIMPIN

Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang tertata tertib yang mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai, biasanya ada pimpinan dan anggota. Yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan organisasi adalah ketua atau pimpinan dengan istilah lumrahnya pemimpin. Pemimpin bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi, dalam melaksanakan tugasnya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan organisasi itu supaya baik jalannya dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus disertai dan didasari oleh beberapa sikap dan sifat serta kebijaksanaan kepemimpinan.

Membicarakan masalah kepemimpinan perlu kiranya meninjau terlebih dahulu landasan apa ataupun teori apa yang dianutnya. Ada teori yang mengatakan bahwa setiap individu dapat memimpin atau menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin diperlukan beberapa syarat dan siakpp kepemimpinan. Sikap kepemimpinan itu dianggap sebagai pembawaan dan dapat diperoleh degan pembentukan atau pembinaan atau pengkaderan, meskipun dengan ini agak sulit. Dengan beberapa syarat dan sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin berarti pemimpin itu harus mempunyai beberapa kelebihan. Untuk itu berikut ini panduan yang merupakan 8 (delapan) pegangan pemimpin dalam melaksanakan tugasnya, biasanya disebut Hasta Brata, yang uraiannya sebagai berikut :

1.       Pemimpin itu laksana matahari
Yang berkewajiban memberi sinar dan cahaya serta penerangan kepada alam seisinya, sehingga makhluk-makhluk, tumbuhan, hewan, dan manusia yang ada di dunia ini bisa hidup. Arit kiasan bahwa pemimpin itu berkewajiban memberikan daya hidup, penerangan, kesegaran dalam hidup anggota yang dipimpinnya dan dengan demikian kegembiraan dan semangat kerjanya sangat mantab.

2.       Pemimpin itu laksana bintang di langit
Yang menghiasi langit ppada malam hari, sehingga menambah keindahan dan keasriannya dan bisa menjadi petunjuk datangnya musim dan ramalan-ramalan lainnya. Artinya pemimpin itu harus menjadi tempat bertanya, tempat memberikan petunjuk dalam kegelapan bagi anggota yang dipimpinnya, serta dapat memberikan rasa kemantapan dalam melihat ke depan atau masa depan yang lebih jauh, visioner.

3.       Pemimpin itu laksana bulan
Yang berkewajiban memberikan penerangan pada malam hari yang gelap gulita, sehingga menambah terangnya ala mini. Artinya pemimpin itu berkewajiban memberikan penerangan yang gelap menjadi terang, dengan penerangan akan menambah rasa tentram dan sejuknya hawa di lingkungan organisasi itu. Dengan adanya penerangan itu anggotanya tidak lagi ragu terhadap kepemimpinannya, dengan demikian suasana organisasi itu menjadi tentram.

4.       Pemimpin itu laksana awan
Yang kadang-kadang Nampak menakutkan waktu mendung, namun terbukti di balik awan itu akan dicurahkan hujan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan yang ada di dunia. Artinya bahwa pemimpin itu harus mempunyai wibawa, harus disegani, dan jangan ditakuti karena di balik kewibawaan itu akan tercurah rasa kasih sayang yang wajar diterima oleh bawahannya. Kewibawaan merupakan keanggunan dari pemimpin di lingkungannya, dan janganlah ada rasa takut kepada pimpinan, karena rasa takut ataupun sedih bukan berarti selalu tunduk padanya.

5.       Pemimpin itu laksana angin
Yang bisa masuk ke segala lubang yang bagaimanapun besar atau kecilnya. Artinya bahwa pemimpin itu harus pandai menyelami bawahan, etrutama yang menyangkut masalah anggotanya. Kalau perlu pemimpin bisa turun ke bawah sehingga tahu apa yang menjadi keinginan bawahan, dan bawahan merasa diperhatikan oleh atasannya.

6.       Pemimpin itu laksana lautan yang luas
Yang setiap hari menampung air yang bagaimana besar maupun kotornya dari sungai-sungai yang mengalir ke laut. Kotoran yang berat akan mengendap di dasar laut dan kotoran yang ringan akan menepi ke pantai, meskipun betapa banyaknya kotoran di lautan air laut itu akhirnya bersih dan jernih juga. Artinya bahwa pemimpin itu harus mempunyai hati lapang, luas pandangannyaserta mau menerima segala keluhan dari anggota termasuk kritikan-kritikan dan angan-angan dari anggota mana pun juga, sehingga pemimpin itu akan mencari jalan keluarnya demi perbaikan-perbaikan menuju arah suksesnya pekerjaan.

7.       Pemimpin itu laksana bumi
Yang sanggup menerima beban yang bagaimanapun beratnya, besarnya serta betapapun panjangnya. Artinya pemimpin itu haruslah sanggup menerima segala beban keluhan yang dihadapi oleh anggota baik keluhan kecil maupun keluhan yang besar, akan diterima dengan lapang dada dan diselesaikan dengan bijaksana dan mencari jalan keluarnya sehingga anggota merasa senang dan puas.

8.       Pemimpin itu laksana api
Yang sanggup membakar dan dapat mematangkan segala masakan tanpa pandang bulu yang baik dan buruk. Artinya pemimpin itu harus sanggup memberi hukuman yang salah, baik yang sengaja maupun tidak sengaja utnuk anggota yang terdekat ataupun yang lainnya. Dengan demikian akan terasa adanya suatu keadilan yang benar-benar bijaksana, yang akan menimbulkan kesan bahwa pemimpin itu merupakan pilihan yang adil.




Disadur dari materi DIANPINRU tahun 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar