Pelatihan
atau training Pencerah Nusantara angkatan
ke-3 terpusat di Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) Taman Mini Indonesia Indah.
Di sana memang ada tempat khusus yang memang biasa digunakan untuk pelatihan
atau pertemuan. Lengkap dengan bangsal untuk menginap para peserta.
Segera
saja saya dan Liska mencari panitia. Bertemu dengan salah seorang yang akhirnya
kami kenal namanya Kak Adi, mengarahkan kami untuk diantar ke kamar. Ruangan kamar
yang dipakai untuk peserta pelatihan Pencerah Nusantara 3 ada 3 ruang. Satu ruangan
kamar untuk laki-laki, dua ruangan yang lebih luas untuk peserta perempuan. Di masing-masing
pintunya sudah tertempel nama-nama penghuni kamar dan pengelompokan tim
berdasarkan penempatan.
Oh
ya! Tentang tim. Saat pengumuman hasil seleksi via email, kami hanya tau secara
personal bahwa kami lolos. Kami tau akan dikirim dalam satu tim listas profesi,
namun kami belum tau siapa saja member tim yang lain. Satu yang saya tau, bahwa
mbak Ineke kenalan saya juga lolos seleksi dan penempatannya sama dengan saya. Tapi
di chatting terakhir, belum jelas
apakah mbak Ineke jadi berangkat.
Maka,
seketika itu terjawablah pertanyaan tentang tim. Saya baca deretan nama-nama di
setiap tim penempatan. Mentawai, Karawang, Tosari, Berau, Ende, Lindu, dan
Ogotua. Yang terakhir, adalah tempat penugasan saya. Ada nama-nama di sana: I
Gusti Lanang Andi Suharibawa, Rizkiyani Istifada, Mazidatul Faizah, nama saya
sendiri, dan hey...ada nama baru: Siska Verawati. Satu nama sudah tidak asing
lagi. Ternyata dokter di tim saya adalah dr.Lanang, dari almamater sendiri,
Pendidikan Dokter FK Brawijaya angkatan 2007. Berarti saya dapat menyimpulkan
perawat kami adalah Rizkiyani Istifada (yang di daftar nama satu kamar dengan
saya), dan bidan kami Mazidatul Faizah. Siska Verawati? Masih menanti pertemuan
dengannya...
Jadi
rupanya karena satu dan lain hal, mbak Ineke mengkonfirmasi pengunduran dirinya
dari Pencerah Nusantara. Seketika saya paham maka ada sedikit perombakan dalam
tim saya.
Kembali
ke kamar. Dari dua kamar untuk peserta perempuan, saya dan Liska di ruangan
kamar yang sama. Masing-masing kamar ini diberi nama. Kamar kami namanya Venus.
Kami berdua penghuni pertama Venus rupanya. Belum ada yang datang sebelum kami.
Mana kami tahu waktu itu di kamar sebelah sudah berpenghuni. Hehe...
Ruang
kamar venus berisi 12 bed yang berjajar di kanan kiri, menyisakan space di tengah untuk jalan. Nuansa
sprei biru mendominasi warna. Ada satu televisi di ujung tengah ruangan,
merapat ke dinding. Ada 2 lemari kayu (yang segera saja salah satunya dipenuhi
baju-baju Liska. Saya takjub dengan kemampuan packing Liska. Dari kopernya cukup memenuhi 2 baris lemari kayu). Juga
ada 2 AC, 2 kamar mandi. Sip! Masing-masing kami sudah memilih bed yang mana
yang kami tempati. Saya ambil bed pertama sisi kanan yang dekat lemari kayu
kedua, Liska ambil posisi di seberang saya (nantinya saya pindah), bed pertama
di sisi kiri.
Beberes
dan bebersih seperlunya. Dan istirahat sejenak, sebelum kami keluar berkeliling
TMII sejenak. Kami sedang di TMII saudara! Jangan lewatkan waktu jalan-jalan. Pelatihan
baru dimulai besok. Sebelum kami keluar, sudah datang satu lagi penghuni Venus.
Happy namanya, penempatan Karawang. Lulusan kesehatan masyarakat Universitas
Udayana. Asli Banyuwangi tapi sudah lama tinggal di Bali. Baru datang dari
perjalanan jauh, pasti masih capek, maka kami berpamitan saja mau jalan-jalan
dulu di sekitar MLEB.
Baru
keluar kamar, satu kepala muncul dari kamar sebelah. Eh, ternyata benar kamar
sebelah sudah ada penghuninya. Namanya Mala penempatan Mentawai sama dengan
Liska, dia bilang baru ada beberapa orang yang menghuni kamar perempuan
satunya, aduh saya lupa namanya. Lalu kami pamit mau jalan-jalan dulu.
MLEB
termasuk bangunan di TMII yang lokasinya di bagian belakang, agak jauh dari
pusat-pusat wahana TMII yang ramai pengunjung. Walaupun di belakang, tapi
bangunan MLEB dengan kubah merahnya yang mencolok akan mudah dikenali. Cukup
tenang berada di sini. Mungkin juga lepas dari musim liburan, jadi pengunjung
di MLEB tidak seramai wahana lain. Ada beberapa ruangan di MLEB yang memang
kalau dilihat cocok sebagai lokasi pelatihan. Panitia pelatihan menempati rumah
yang sebenarnya adalah bagian dari MLEB juga, sebuah model rumah energi. Ada hamparan
rumput hijau dengan tanaman dan pohon yang membuat asri. Ada lapangan serbaguna
yang nantinya jadi pusat aktivitas olah raga kami di pagi hari. Ada area
bermain anak-anak lengkap dengan ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan merry go round. Yang menarik, ada
fasilitas gym sederhana yang kalau
buat saya, sama saja sih gunanya dengan mainan anak-anak di seberangnya. Haha...
bukan mental nge-gym.
Keluar
dari MLEB, tepat di depannya ada jalur kereta gantung tinggi. Saya dan Liska
belok ke kiri menyusuri jalan. Di dekat MLEB ada Taman Tionghoa yang indah. Segera
saja jadi area foto-foto kami sampai jauh ke dalam. Puas foto di Taman
Tionghoa, kami lanjut ke Museum Pos. Ada kantor pos betulan juga di sana. Menghabiskan
waktu sejenak, sebelum akhirnya mulai petang dan kami kembali ke MLEB.
Kembali
ke Venus, belum banyak penambahan orang. Lelah, saya dan Liska beristirahat
dulu. Sebelumnya, saya memutuskan pindah bed ke ujung ruangan dekat televisi
saja. Posisinya lebih strategis. Dekat colokan listrik, tepat di bawah AC jadi
tidak terlalu kena angin AC, dan masih ada space antara bed dan dinding, jadi
saya bisa di mana saya bisa meletakkan barang-barang tanpa terlalu memenuhi
jalan. Saya belum bertemu satu pun teman setim saya.
Semakin
malam, rupanya sudah semakin banyak teman-teman yang datang. Segera saja kamar
Venus ini ramai. Halimah, mbak Mega sudah datang. Yup! Mbak Mega akhirnya masuk
menggantikan peserta yang mengundurkan diri. Halimah mengambil tempat pilihan
pertama saya, mbak Mega mengambil tempat berjarak 1 bed dengan Liska di sisi
kiri. Beberapa teman baru yang sekamar ada Ida (Siti Khumaidah, asli Batang
Jawa Tengah, penempatan Tosari, menghuni bed di sebelah Happy), mbak Yunita
(penempatan Lindu, ambil bed di sebelah saya yang nantinya beberapa kali akan
saya jajah..haha), kemudian datang 2 orang perawat dari UI. Orang Jakarta, jadi
mereka bisa ke MLEB kapan saja sebenarnya. Rona (penempatan Tosari) dan Nahla (perawat
lulusan UI yang asli Jambi), segera mereka mengisi bed yang masih tersedia.
Rona di sebelah mbak Yunita, segera menata barangnya dari koper hijau besar.
Nahla di antara Liska dan mbak Mega. Venus sudah bertemu 9 penghuninya, masih
ada 3 bed tersisa. Masih saja teman setim saya belum datang, belum juga bertemu
teman setim yang lain. Memang saya belum keluar kamar lagi.
Lepas
maghrib saya keluar kamar, mencoba bertegur sapa dan berkenalan dengan penghuni
kamar sebelah. Ada barisan kursi di dekat kamar kami menginap. Di sana terjadi
ajang sosialisasi cepat antar Pencerah baru ini. Lalu itu dia...dr.Lanang yang
sudah tidak asing lagi. Dengan tubuh tinggi besarnya pasti mudah dikenali. Lalu
saya akhirnya bertemu dengan Mazidatul Faizah, bidan kami yang panggilannya
Zizi, yang ternyata orang Surabaya. Menyusul Siska, akhirnya bertemu juga,
lulusan kesehatan masyarakat USU. Orang batak, lahir Jakarta, kuliah di Medan,
orang tua di Pekanbaru. Masih satu lagi...mana member tim yang katanya bernama
Rizkiyani Istifada ini...
Dan
ternyata dia datang lepas Isya’, terpaksa sampai malam karena terjebak sedikit
macet di jalanan ibu kota. Rizkiyani Istifada, dipanggil Isti, perawat cantik
tinggi kurus langsing (kutilang) lulusan UI. Dialah rupanya perawat di tim
kami. Menempati bed di antara Ida dan mbak Mega, beberes seperlunya, lalu
segera beristirahat. Tidur. Hari sudah malam. Masih ada 2 bed tersisa menunggu
penghuninya.
Tengah
malam, sayup-sayup saat mata sudah terlelap saya mendengar pintu diketuk. Setelah
terbuka, ternyata datang satu lagi penghuni Venus buru-buru menempati bed di sebelah
Halimah. Tak kuasa untuk menyambut, mata saya kembali terpejam. Penghuni Venus
sudah lengkap, dengan satu bed memang kosong.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar